THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES »

15 Februari 2008

KISAH KOPI MASIN

Dia bertemu dengan gadis itu di sebuah pesta, gadis yang 
menakjubkan. Banyak jejaka berusaha mendekatinya. Sedangkan dia 
sendiri hanya seorang laki-laki biasa. Tiada seorang gadis pun yang 
begitu mempedulikannya. Apabila pesta telah selesai, dia mengundang 
gadis itu untuk minum kopi bersamanya. Walaupun terkejut dengan 
undangan yang mendadak, si gadis tidak mahu mengecewakannya. Mereka 
berdua duduk di sebuah kedai kopi yang begitu nyaman. Si lelaki 
begitu gugup untuk mengatakan sesuatu, sedangkan si gadis merasa 
sangat tidak selesa.

"Cepat katakan sesuatu. Aku ingin segera pulang", kata si gadis 
dalam hatinya.

Tiba-tiba si laki-laki berkata pada pelayan, "Tolong ambilkan saya 
garam. Saya ingin membubuhkan dalam kopi saya."

Semua orang memandang dan melihat aneh padanya. Mukanya mendadak 
menjadi merah, tapi dia tetap mengambil dan membubuhkan garam dalam 
kopi serta meminum kopinya.

Sang gadis bertanya dengan penuh rasa ingin tahu 
kepadanya, "Kebiasaanmu sangat aneh?".

"Saat aku masih kecil, aku tinggal dekat laut. Aku sangat suka 
bermain-main di laut, di mana aku dapat merasakan laut… masin dan 
pahit. Sama seperti rasa kopi ini",jawab si laki-laki.

"Sekarang, tiap kali aku minum kopi masin, aku jadi teringat akan 
masa kecilku, tanah kelahiranku. Aku sangat merindukan kampung 
halamanku, rindu kedua orang tuaku yang masih tinggal di sana", 
lanjutnya dengan mata berlinang.

Sang gadis begitu terharu. Itu adalah hal sangat menyentuh hati. 
Perasaan yang begitu dalam dari seorang laki-laki yang mengungkapkan 
kerinduan akan kampung halamannya. Ia pasti seorang yang mencintai 
dan begitu mengambil berat akan rumah dan keluarganya. Ia pasti 
mempunyai rasa tanggungjawab akan tempat tinggal dan orang tuanya. 
Kemudian sang gadis memulakan perbualan, mulai bercerita tentang 
tempat tinggalnya yang jauh, masa kecilnya, keluarganya…Perbuala n 
yang sangat menarik bagi mereka berdua. Dan itu juga merupakan 
permulaan yang indah dari 
kisah cinta mereka. Mereka terus menjalin 
hubungan. Sang gadis menyedari bahawa dia adalah lelaki idamannya. 
Dia begitu toleran, baik hati, hangat, penuh perhatian…kesimpulan 
nya 
dia adalah lelaki baik yang hampir saja diabaikan begitu saja.

Untung saja ada kopi masin !

Seperti setiap kisah cinta yang indah: sang puteri menikah dengan 
sang putera, dan mereka hidup bahagia… Begitulah lelaki dan gadis 
itu akhirnya bernikah. Dan, setiap kali dia membuatkan suaminya 
secangkir kopi, dia membubuhkan sedikit garam di dalamnya, kerana 
dia tahu itulah kesukaan suaminya. Setelah 40 tahun berlalu, si laki-
laki meninggal dunia. Dia meninggalkan sepucuk surat bagi isterinya:

"Sayangku, maafkanlah aku. Maafkan kebohongan yang telah aku buat 
sepanjang hidupku. Ini adalah satu-satunya kebohonganku padamu—
tentang kopi masin. Kamu ingatkan saat kita pertama kali berkenalan? 
Aku sangat gugup waktu itu. Sebenarnya aku menginginkan sedikit 
gula. Tapi aku telah mengatakan garam. Waktu itu aku ingin 
membatalkannya, tapi aku tak sanggup, maka aku biarkan saja 
semuanya. Aku tak pernah sangka hal itu akan menjadi awal perbualan 
kita. Aku telah mencuba untuk mengatakan hal yang sebenarnya 
kepadamu. Aku telah mencubanya beberapa kali dalam hidupku, tapi aku 
begitu takut untuk melakukannya, kerana aku telah berjanji untuk 
tidak menyembunyikan apapun darimu… Sekarang saat kau membaca surat 
ini, aku sudah tiada. Tidak ada lagi yang perlu aku bimbangkan, maka 
aku akan mengatakan ini padamu: Aku tidak menyukai kopi yang masin. 
Tapi sejak aku mengenalimu, aku selalu minum kopi yang rasanya masin 
sepanjang hidupku. Aku tidak pernah menyesal atas semua yang telah 
aku lakukan padamu. Aku tidak pernah menyesali semuanya. Dapat 
berada disampingmu adalah kebahagiaan terbesar dalam hidupku. Jika 
aku punya kesempatan untuk menjalani hidup sekali lagi, aku tetap 
akan berusaha mengenalimu dan menjadikanmu isteriku walaupun aku 
harus minum kopi masin sekali lagi."

Sambil membaca, airmatanya membasahi surat itu.

Suatu hari seseorang telah bertanyanya, "Bagaimana rasa kopi masin?"

Si gadis pasti menjawab, "Rasanya begitu manis."

Moral:
Kadang-kadang anda merasakan anda mengenali seseorang lebih baik 
dari orang lain, tapi hanya untuk menyedari bahawa pendapat anda 
tentang seseorang itu bukan seperti yang anda gambarkan. Sama 
seperti kejadian kopi masin tadi…


0 Tgh Mrapu: